3 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Menjadi Guru

Anda ingin menjadi Guru? Ketahuilah dua hal ini sebagai bekal untuk menjadi guru.

1. Di Lamak Siswa

Dalam bahasa jawa “lamak” berasal dari kata nglamak yang berarti melakukan hal tercela terhadap orang yang lebih tua. Tindakan ini bisa berupa omongan kasar (lisan) ataupun tindakan fisik lainnya.

Sebelum kalian menjadi guru terlebih dahulu mempersiapkan semuanya lebih matang. Terlebih, guru kerapkali mengalami di lamak oleh siswa.  Hal ini tidak terlepas dalam dunia pendidikan. Apalagi, era yang semakin maju juga mempengaruhi tindakan yang kurang lazim dapat dilakukan oleh berbagai kalangan termasuk siswa.

Jika sudah mengalami, sebagai guru akan bingung harus bertindak seperti apa. Sebab, guru juga memiliki batasan untuk bertindak. Sehingga, untuk melawan dan memberi tindakan terhadap siswa yang tidak memiliki moral sangat terbatas. Pada akhirnya permasalahan tersebut akan menjadi bom waktu bagi anak dan guru.

2. Karir Yang Runyam

Seluruh pelosok tanah Indonesia sudah mengetahui bagaimana jenjang karir seorang guru. Ini dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah terhadap profesi guru. Meski gerakan guru kerapkali menyerbu perwakilan rakyat tetap saja karir guru masih buram.

Bayangkan saja, honor guru non-PNS atau honorer sangat tidak mewadahi. Padahal secara tugas, guru adalah tombak utama pembentuk generasi yang handal. Akan tetapi, guru selalu menumpuk janji-janji yang dilontarkan oleh para pemangku kepentingan.

Meski pemerintah kerapkali mengadakan tes CPNS berkala. Namun, secara logika jutaan guru yang sudah mengabdi puluhan tahun tetap tidak memiliki kejelasan karir.

3. Dinasti Terselubung

Siapa sangka, profesi guru juga memiliki sistem politik. Saling senggol juga diterapkan pada profesi guru. Ini dikarenakan adanya kepentingan grub disetiap kalangan guru meski berada di satu atap. Sudah bukan rahasia lagi, dalam satu instansi pendidikan yang berada satu atap sekolah akan membentuk komunitas yang dapat menyerang dan mengambil alih demi beberapa kepentingan baik kepentingan konteks uang maupun jabatan serta karir. Kepentingan itu akan lancar jika dapat menguasai posisi teratas.