Media Sharing And Information

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Wednesday, January 23, 2019

3 Hal Ini Sering Di lakukan Santri Di Pesantren - Queen Newsku



Indonesia merupakan Negara dengan status mayoritas warganya pemeluk Agama Islam. Dengan status yang disandang tak heran jika Negara ini memiliki ratusan ribu pesantren yang tersebar diseluruh Nusantara.

Dengan adanya hal tersebut, tentu warga Indonesia lebih dapat menguras dan menggali serta menambah ilmu ke-islaman melalui pendidikan berbasis pesantren. Banyak pesantren yang berdiri dengan lebel internasional. Namun, pesantren dengan lebel nasional juga memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu Agama Islam.

Sehingga takaran untuk mendapatkan ilmu akan tetap sama karena beberapa alumni pesantren-pesantren ternama yang ada di Indonesia juga memiliki dan mendirikan pesantren. Jika sudah begitu tentu ilmu yang diterapkan akan sama di dapatkan setara dengan pesantren ternama yang berkelas Internasional.

Tak hanya ilmu saja yang sama, rata-rata semua kehidupan di pesantren akan sama persis dengan pesantren lainnya, meski tidak ada yang mengajari. Berangkat dari sini, kami akan memberikan pengetahuan 3 aktivitas yang menggelikan hidup dipesantren. Bahkan aktivitas ini sudah sangat lumrah dilakukan.

Ingat, ini hanyalah artikel yang bermaksud memberikan wawasan kehidupan di pesantren, tidak ada maksud lain. Berikut 3 hal sering dilakukan oleh santri di pesantren.

Padatnya jadwal yang ada di pesantren para santriwan ataupun santriwati akan memilih menyingkat waktu demi konsisten mengikuti semua jadwal yang ada. Sehingga mandi secara bersamaan menjadi solusinya.

Hal ini dikarenakan bukan karena jadwal yang padat saja, melainkan karena jumlah santri yang rata-rata ratusan orang. Dengan jumlah ratusan orang ataupun puluhan orang akan menguras waktu dan menghabiskan waktu jika mandi bergiliran (perorangan).

Bayangkan saja, jika jumlah santriwan sebanyak 200 orang dan rata-rata untuk mandi berkisar 10 menit. Maka akan menghabiskan berapa menit? Atau kami patok dengan durasi mandi 5 menit. Tentu kurang lebih akan menghabiskan waktu 1.000 menit atau sekitar 16 jam. Jika dalam area santriwan memiliki kamar 5 kamar mandi maka akan menghabiskan waktu 3 jam untuk 200 santriwan saja.

Sedangkan, rata-rata pesantren juga memiliki pendidikan formal yang dalam waktu normal pendidikan tersebut dimulai jam 07.00 pagi. Padahal aktivitas pesantren dimulai pukul 04.00 pagi hingga 06.00 barulah akan menimba ilmu pendidikan formal. Durasi senggang waktu 1 jam menuju pendidikan formal maka santriwan maupun santriwati akan menggunakan cara mandi bersama. Tujuannya agar memangkas waktu.

Akan tetapi, dengan cara mandi bersama akan lebih membukakan banyak hal negatif seperti penulara penyakit kulit. Penyebarannya bisa saja melalui sentuhan langsung maupun melalui air bekas mereka gunakan secara bersamaan.

Selain itu, cara mandi bersama juga mengurangi privasi pribadi terhadap sesama santri. Karena mereka dapat melihat kondisi tubuh secara keseluruhan. Meski mandi sesama jenis namun ada beberapa privasi yang harus ditutupi oleh manusia. Namun ada beberapa santri yang justru tidak mandi agar lebih memangkas waktu lagi.

Dari perincian ini dan perhitungan seperti itu maka kami tetapkan aktivitas mandi barsama menjadi salah satu aktivitas menggelikan hidup di pesantren.

Kalian santraiwan ataupun santri  nnnnwati? Pasti sering melakukan makan bersama. Tidak afdol jika tidak pernah melakukannya.

Kelumrahan lainnya adalah makan bareng. Karena berkaitan dengan makan bareng, bagi orang-orang atau calon santri pesantren harus berfikir dua kali untuk menimba ilmu di pesantren. Kenapa? Kerena hal ini selalu menjadi identitas. Dengan makan bareng tentu ikatan keluarga akan semakin terbentuk. Sehingga bagi calon santri harus membuang jauh perasaan jijik karena makan bebarengan.

Perasaan jijik ini dimiliki oleh setiap manusia. Apalagi bagi orang-orang yang terbiasa hidup bersama keluarga saja. Meski makan bareng sering dilakukan tetapi hanya dalam lingkup keluarga sudah hal biasa dan tidak merasakan jijik terhadap makanan yang dimakan secara bersamaan.

Berbeda dengan makan bareng di ponpes (pondok pesantren). Jika Anda berniat untuk mondok maka harus membuang perasaan itu agar dapat menyelaraskan aktivitas tersebut. 

Selain itu, makan bareng atau bersama juga berdampak pada kesehatan. Karena menyangkut ludah dapat dipastikan mudahnya penularan penyakit yang menular melalui ludah yang menempel.

Delek adalah bahasa madura yang memiliki arti suka sesama jenis. Prilaku ini sering terjadi di pesantren. Bagi orang yang memahami bahasa Madura maupun asli dari Pulau Madura tentu memahami istilah Delek.

Beberapa santri yang ada di sejumlah pesantren juga mengakui bahwa aktivitas suka sesama jenis itu ada. Meski pengurus pesantren sudah menanggulangi dan memberikan hukuman berat agar jerah, tetap saja aktivitas Delek ini selalu ada.

Entah apa yang mereka fikirkan, yang jelas suka sesama jenis ini memang ada pada kehidupan pesantren. Faktor terjadinya aktivitas suka sesama jenis ini bisa terjadi lantaran kehidupan pesantren membatasi berhubungan dengan lawan jenis. Sehingga pemuasan terhadap rasa suka dengan lawan jenis juga dipres secara perlahan. Tujuannya yaitu untuk memfokuskan santri dalam memperdalam ilmu keagamaan.

Secara logika, jika manusia memiliki batasan untuk melakukan aktivitas maka akan terjadi penyimpangan aktivitas. Salah satunya ada dikehidupan pesantren. Namun, bukan manusia jika tidak memiliki solusi itu, meski aktivitas Delek dilarang akhir-akhir ini Delek berubah istilah yaitu adek kakak. Sehingga adek kakak ini diterapkan bagi pasangan sesama jenis maupun lawan jenis di lingkup pesantren.

Itulah 3 aktivitas hidup di pesantren. Perlu Anda ketahui, setiap masalah pasti akan ada jalan keluarnya termasuk aktivitas yang kami bahas di atas. Sebagai manusia tentu harus mengetahui sisi negatif dan positif agar kehidupan kita tetap berjalan wajar dan bagaimana semestinya.

No comments:

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman