Pasti
tidak asing dengan kata “kesundulan”. Kata ini berasal dari bahasa jawa yang berarti hamil lagi dalam
jangka waktu yang berdekatan atau pendek dari pra-melahirkan.
Tentu
jika mengalami keadaan tersebut maka Ibu akan bertanya, bolehkah tetap menyusui
si sulung meski tengah hamil lagi? Dan Berbahayakah menyusui saat hamil?
Untuk
menjawab pertanyaan pertama yaitu bolehkah tetap menyusui si sulung meski tegah
hamil?
Jawabannya
adalah di perbolehkan. Meski sampai kelahiran bayi dan si sulung belum waktunya
disapih (belum berusia 2 tahun), Ibu boleh menyusui keduanya bersamaan. Keadaan
ini sering disebut Tandem Nursing. Sedikit pengertian, Tandem Nursing adalah menyusui secara bebarengan
kakak dan adik.
Berikut Alasan Yang Membuat Ibu
Harus Tetap Menyusui
1. ASI
adalah Air susu yang paling baik untuk memenuhi asupan yang dibutuhkan bayi.
Khususnya jika si sulung masih berusia kurang dari 6 bulan. Hal yang perlu
diperhatikan adalah memastikan si sulung mengalami kenaikan berat badan sampai
usianya menginjak 1 tahun
2. Dengan
terus mengkonsumsi ASI, akan membuat si sulung lebih cepat beradaptasi dengan
kehadiran si adik
3. Pada
saat menyusui si sulung, akan memberi kesempatan pada ibu untuk beristirahat.
Sulung yang menganjak usia balita tentu sedang aktif-aktifnya, bukan? Dengan
menyusu, setidaknya dia menjadi tenang sehingga ibu bisa memanfaatkan waktu
tersebut untuk istirahat
Dengan Keadaan Hamil Dan Menyusui
Tentu Akan Memiliki Perubahan Yang Dapat Di Alami Oleh Ibu Diantaranya :
1. Puting
dan payudara akan terasa lebih lembek, juga lebih sensitif
Hal itu
terjadi karena adanya perubahan hormon selama kehamilan. Ibu mungkin akan
merasa sedikit tidak nyaman saat menyusui dibandingkan saat sebelum hamil lagi
2. Produksi
ASI akan sedikit berkurang dan berbeda rasanya.
Hal itu
terjadi karena menginjak kehamilan 4 sampai 5 bulan, produksi ASI akan berubah
lagi menjadi kolostrum untuk persiapan bayi yang akan lahir. Sehingga dapat
membuat si sulung jadi enggan menyusu atau sebaliknya, lebih sering menyusu.
Cara Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas
ASI Meski Dalam Keadaan Hamil
Banyak Ibu
yang memutuskan untuk berhenti menyusui saat ketahuan hamil lagi karena
khawatir asupan nutrisinya tidak akan cukup. Jangan kawatir soal itu, karena
sebenarnya tubuh kita sudah tahu apa tugasnya. Turuti saja naluri Ibu dan
sebaiknya makanlah saat lapar dan minum saat haus. Dengan catatan, tentu
makanan yang dikonsumsi harus bervariasi dan memenuhi setiap nutrisi yang
diperlukan. Porsi minum dan cairan per harinya juga harus ditambah.
Jangan
lupa untuk mengkonsumsi multivitamin yang diberikan oleh bidan atau dokter.
Jika ibu benar-benar dalam kondisi badan yang fit, tidak stres, maka dengan
ditunjang asupan gizi yang cukup, nutrisi akan terpenuhi baik untuk Ibu, si
sulung, dan bayi yang di dalam perut.
Pertanyaan
kedua ialah Berbahayakah menyusui saat hamil?
Kecemasan
yang lain muncul karena rumor menyusui saat hamil dapat menyebabkan keguguran
dll. Hal ini dikarenakan adanya rangsangan puting susu yang dapat memicu
keluarnya hormon oksitosin. Hormon oksitosin sendiri memang dapat menimbulkan
kontraksi rahim.
Dalam
hal ini, kadar hormon oksitosin yang dikeluarkan karena rangsangan puting tidak
cukup kuat untuk membuat rahim berkontraksi apalagi sampai keguguran. Mungkin
saja ibu memang akan merasakan kontraksi kecil saat menyusui si kecil, tapi itu
tidak akan berlangsung lama. Kecuali bila memang ibu punya indikasi untuk berhenti
menyusui selama kehamilan.
Berikut Kategori Ibu Tidak Boleh
Menyusui Pada Saat Hamil Diantaranya
:
1. Ibu
mempunyai indikasi kehamilan risiko tinggi atau berisiko melahirkan prematur.
2. Apabila
bayi yang dikandung terdeteksi kembar.
3. Mengalami
perdarahan atau nyeri rahim.
4. Ibu yang disarankan
dokter untuk tidak berhubungan intim selama hamil, termasuk memainkan payudara.
No comments:
Post a Comment