Media Sharing And Information

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Monday, January 14, 2019

Kenapa Tidak Ada Guling di Kamar Hotel, Inilah Alasannya


Anda pelancong? Atau turis? Sadar atau tidak semua hotel tidak menyediakan guling secara langsung. Lalu, pernahkah Anda sedikit berfikir kenapa tidak disediakan guling di kamar hotel? Untuk menjawab itu semua, Anda perlu membaca ini agar mengetahui alasannya.

Secara umum orang Indonesia pasti sudah kebiasaan dengan adanya bantal dan guling di tempat tidur. Kebiasaan ini sudah turun menurun dan menjadi kewajiban sebagai pelengkap kasur selain bantal. Bagi orang Indonesia guling dimanfaatkan untuk dipeluk  manfaat lain bisa melancarkan peredaran darah serta bikin tidur lebih sehat.

Meski sudah menjadi kebiasaan tapi hampir semua hotel baik dalam maupun luar negeri tidak menyediakan guling, berikut alasannya.

1. Gaya Hidup Western Yang Ditawarkan Oleh Hotel
Gaya Hidup WesternAdalah pola pergeseran perilaku yang ditengarai oleh budaya barat dalam berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, gaya makan, pakaian, bahasa, agama, filsafat, dll.

2. Anggapan Guling Tidak Higienis
Banyaknya pengunjung ke kamar hotel tentu membuat guling akan tidak higienis. Kok bisa? Karena guling bisa dipakai untuk apapun saja oleh tamu hotel seperti dipeluk atau dimain-mainkan dan yang paling tidak higienis banyaknya tamu tidur dengan tanpa mengenakan busana. Kontak secara langsung anatar guling dengan kulit pasti tidak dapat dihindari yang jelas jika berbau kulit akan mengarah pada penyakit kulit yang mudah menular. Anggapan inilah yang membuat Guling tidak Higienis.

3. Orientasi Tamu Hotel Adalah Turis
Semua hotel akan berupaya menarik pengunjung dari kalangan turis mancanegara. Alasan berbagai negara yang dapat mengunjungi hotel inilah guling ditiadakan karena kurangnya pemahaman tentang guling.

4. Mengulik Sejarah Dari Guling
Pertama kali munculnya Guling ketika Belanda menjajah Indonesia beberapa ratus tahun lalu. Tentara Belanda yang ditugaskan ke Indoneisa arus tinggal kurang lebih 3 tahun. Dengan begitu secara otomatis meraka akan meninggalkan istri dan keluarganya di Belanda. Sehingga mereka mencari ‘Gundik’ atau Nyai yang dapat menemani tidurnya selama ada Indoneisa. Namun, tidak semua demikian, ada juga yang membuat semacam teman tidur untuk bisa dipeluk atau menemai tidurnya yaitu guling yang dianggap sebagai istri. Akhirnya kebiasaan itu menular ke masyarakat Indonesia yang dikenal juga sebagai ‘Dutch Wife’. Jadi Guling bisa dibilang hanya dikenal oleh Belanda dan Indonesia, meskipun perkembangan zaman guling sudah mulai dikenal oleh negara lain.

Akan tetapi, karena kiblat pembangunan hotel di Indonesia mengacu pada hotel-hotel di barat. Maka mulai dari service hotel ala barat hingga tidak dikenal adanya guling di kamar hotel. Maka hotel di Indonesia pun juga tidak menyediakan guling. Meskipun ada beberapa yang menyediakan.

5. Menginap Biasanya Membawa Pasangan
Jika menyangkut kata Hotel, tentu yang Anda bayangkan adalah lokasi pemuasan hasrat. Entah kenapa hotel identik dengan tempat menginap pasangan lawan jenis. Meski tujuannya untuk pengunjung Luar Negeri atau pelancong dalam negeri tetap saja hotel menjadi tempat utama sebagai ruang memenuhi hasrat. Karena setiap pengunjung akan membawa pasangannya. Sehingga guling tidak menjadi pelengkap kamar hotel.

Itulah alasan terkuat kenapa guling tidak ada di kamar hotel. Masih ada alasan lain? Jika iya, tambahi saja infonya melalui kolom komentar.

No comments:

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman